JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan pada Oktober 2023 tercatat sebesar USD 392,2 miliar atau setara Rp 6.037 triliun (kurs Rp 15.393 per USD).
Penurunan utang luar negeri (ULN) pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan sumber daya dari investor non-residen di pasar surat berharga negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global.
“Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga utang tepat waktu, serta mengelola utang luar negeri secara hati-hati, efisien, dan bertanggung jawab,” kata Kepala Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat. 15 Desember 2023.
Penggunaan ULN pada Oktober 2023 mendukung prioritas belanja pemerintah dan perlindungan masyarakat untuk mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap kuat di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Dukungan tersebut mencakup sektor kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total utang luar negeri pemerintah), administrasi negara, pertahanan dan jaminan sosial wajib (18,4%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,2%), serta jasa keuangan dan asuransi (10,0%).
Selain itu, ULN swasta masih terkendali dan pertumbuhannya terus menurun. Posisi ULN swasta pada Oktober 2023 tercatat sebesar $196,9 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar $196,7 miliar.
Quoted From Many Source